Kebanyakan orang di usia 20-an masih mencari tahu apa arti
dan tujuan hidupnya sebagai orang dewasa dan prosesnya tidak bisa dikatakan mudah
bagi semua orang.
Anda sekalian yang baru saja menyelesaikan kuliah, baru
mulai karir, baru mulai hidup sendiri atau menyiapkan diri untuk bertransisi ke
umur 30.
Berikut ini adalah kebijakan yang bisa Anda pelajari dari pengalaman
orang lain.
1. Mereka mengabaikan
kesehatan mereka
Menganggap dirinya masih muda kemudian bergadang mengerjakan
tugas, atau kerjaan atau main. Bahkan bisa sampai rela tidak tidur demi ketiga
yang disebutkan di atas.
Makan tanpa memerhatikan gizi, junk food, dsb. Yang penting
asal perut kenyang.
Semakin hari tubuh Anda semakin tua. Jika Anda tidak sejak
dini merawatnya, kelak di masa tua Anda bisa menyesal.
Selain kesehatan fiisik, tentunya Anda juga harus memerhatikan
kesehatan mental. Sekarang ini banyak orang depresi. Merokok, minum
obat-obatan, dan alkohol bukanlah jalan untuk menghilangkan stres.
2. Mereka berpikir
pendidikan dan talenta sudah cukup untuk menjadi orang sukses
Banyak orang yang akhirnya mengambil jalan yang tidak sesuai
dengan jenjang pendidikan mereka.
Contohnya bisa dilihat pada mahasiswa yang terobsesi mengejar
nilai IP tinggi.
Kerja keras, kemampuan sosial, koneksi, pengalaman juga diperlukan
untuk sukses.
3. Mereka tidak mulai
menabung
Kebanyakan dari mereka begitu mulai bisa menghasilkan uang,
mulai menggunakannya untuk menuruti semua keinginan batinnya dan membeli semua
yang diinginkannya. Hindari bergaya hidup hedonisme.
Masa pensiun Anda memang masih jauh, tapi Anda harus selalu
menyisihkan sebagian pendapatan Anda menjadi beberapa bagian, seperti berikut
ini:
- uang yang mutlak untuk kebutuhan primer
- uang yang boleh dijajakan untuk kebutuhan lain
- uang untuk investasi masa depan
- uang untuk keadaan darurat (seperti sakit atau
kehilangan pekerjaan)
Karena Anda tidak tahu kapan Anda bisa jatuh sakit. Banyak pekerjaan
juga tidak bisa dikatakan 100% aman.
4. Mereka menyamakan
kebahagiaan dengan uang
Banyak orang masih menilai kesuksesan seseorang dari taraf
kekayaannya. Gaji besar memang bisa membuat seseorang lebih bahagia. Tapi
sukses bukan hanya sekedar menjadi kaya. Memiliki kekayaan pengalaman hidup juga
dapat membuat seseorang lebih bahagia. Seseorang bisa menyesal kalau hanya tergila-gila
mengejar uang dibandingkan mengejar cita-cita.
5. Mereka gampang
menyerah
Berapa banyak orang yang mengakhiri hubungan serius atau
berhenti mengejar cita-cita ketika mendapat rintangan atau merasa sesuatu
terlalu berat atau bahkan mengalami kegagalan.
Berikut adalah perkataan yang sering kita dengar.
Usaha akan membuahkan
hasil. Anda akan menuai apa yang Anda tabur.
Ini kutipan seseorang.
βDipecat dan bangun keesokan harinya seperti biasa membuat
aku merasa kegagalan bukanlah akhir dari dunia. Diputusin mengajariku perbedaan
di antara hubungan yang baik dan buruk, sesuatu yang sudah kuketahui dalam
batin tapi tetap menolak untuk menerimanya sampai hubungan buruk itu berakhir.β
6. Mereka menunda-nunda
Karena ragu dan semacamnya. Tidak ada kata terlambat untuk
berpindah ke haluan yang sesuai dengan kata hati Anda. Anda tidak perlu
menyesuaikan diri dengan hidup orang. Ini hidup Anda.
7. Mereka mencoba
menyenangkan semua orang
Terutama buat Anda yang baru memulai karir atau sesuatu.
Selalu akan ada sisi yang negatif dan positif, jadi terima
saja bahwa Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Karena memaksakan diri dan
bermuka dua, hanya akan membuat Anda merasa stres.
Jika seseorang tidak menyukai apa yang Anda lakukan, biarkan
saja, itu masalah mereka.
8. Mereka pikir semua
persahabatan bisa bertahan selamanya
Berapa banyak orang yang berpikir sahabat SMA atau sahabat kuliah
bisa jadi best friend forever? Meski pada momen itu kalian merasa persahabatan
kalian tidak akan berubah sampai ke depan.
Tidak ada yang abadi. Ketika masing-masing mulai pergi
melangkah ke jalan masing-masing, kebanyakan dari mereka akan terlalu sibuk dengan
kehidupan mereka, seperti karir, berkeluarga, dan membuat teman baru.
Dan saat itu Anda akan bisa mengetahui mana yang masih
mengontak Anda. Yang mana yang masih berarti bagi Anda. Dan yang mana yang
layak dipertahankan hubungannya.
9. Mereka mencari βsoul mateβ
mereka
Berapa banyak teman seumuran Anda yang berusaha mencari
jodoh sampai terlihat terlalu ngebet atau membicarakan saat kelak mereka
menikah nanti? Atau bahkan berfantasi menemukan seseorang yang bisa langsung
klik dan hubungannya terjadi tanpa rintangan yang berarti?
Sementara ada juga orang lain yang memutuskan untuk
menghabiskan sebagian besar umur 20-an mereka dengan melajang.
Semua ada waktu dan tempatnya. Dalam kenyataannya, menjalin
hubungan jangka panjang yang berarti itu membutuhkan usaha dan dedikasi.
10. Mereka pikir pindah
ke tempat yang baru akan menyelesaikan masalah mereka
Travelling dan
tinggal di suatu tempat yang baru memang bisa memperkaya pengalaman. Tapi
jangan berpikir pindah ke tempat yang berlawanan dapat memberi Anda arti dan
arah hidup.
11. Mereka melihat
sesuatu dalam hitam dan putih
Dalam arti terperangkap dalam kemutlakan. Contohnya,
beberapa merasa mereka perlu memilih jalan karir yang menguntungkan diri mereka
atau memilih yang menguntungkan orang lain, tanpa menyadari bahwa kepentingan
diri tidak berarti harus berlawanan dari berbuat baik untuk dunia.
12. Mereka mencoba untuk
merencanakan tahun-tahun ke depan
Hidup tidak seperti itu. Apa yang Anda rencanakan lima tahun
ke depan dari sekarang bisa berubah karena kondisi, perasaan, pemikiran dan
prioritas Anda juga sudah berubah. Susah untuk memprediksikan apa yang akan
terjadi di masa depan dan apa yang akan Anda lakukan. Jadi fokus pada tujuan-tujuan
dalam waktu dekat.
13. Mereka pikir hanya
diri mereka satu-satunya dari teman-teman mereka yang berjuang
Yang terakhir tapi tidak kalah penting.
Ketika Anda masih berusaha menemukan diri Anda di dunia ini,
menentukan siapa diri Anda sebagai orang dewasa dan membangun karir, mungkin
Anda merasa teman-teman Anda terlihat lebih sukses.
Seperti misalnya ketika Anda melihat keberhasilan dan
kesuksesan teman-teman Anda yang mereka pos di status media sosial.
Mungkin merasa jadi yang terbelakang dalam sebuah lomba.
Jangan lupa bahwa apa yang mereka pos bukanlah cerita
seluruhnya. Mereka tidak menceritakan perjuangan mereka sampai ke detail-detailnya
bukan?
Semua umur 20-an, tanpa melihat pendapatan, pekerjaan, atau
situasi hidupnya sebenarnya semua masih mencari tahu selagi mereka berjalan.
Selain itu, patut diingat bahwa hidup bukanlah perlombaan. semua
orang memiliki jalan yang berbeda.